Israel Akan Kehilangan 10.000 Tentara jika Serang Iran

AFP/ISNA/ARASH KHAMOUSHI
Peluru kendali jarak pendek Fateh milik Iran diluncurkan di sebuah lokasi rahasia di Gurun Kavir, Iran, Selasa (3/7), pada hari kedua latihan militer Garda Revolusi Iran. Iran memamerkan kekuatan militernya setelah Uni Eropa dan AS menerapkan embargo minyak dan sanksi ekonomi terbaru terkait program nuklir Iran akhir pekan lalu.



TEHERAN,— Israel akan kehilangan sedikitnya 10.000 prajurit jika menyerang Iran, kata seorang pejabat senior Iran seperti dilaporkan Press TV, Minggu (7/10/2012).

"Jika Israel menyerang, kemampuan penangkal Iran akan melancarkan pukulan mematikan terhadap mereka dan jumlah korban jiwa di pihak Israel tak akan kurang dari 10.000. Jadi, mereka akan dihentikan secepatnya," kata Mohsen Rezaei, Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Iran.

"Kami tak mengingini perang, tetapi sepenuhnya siap mempertahankan negara kami terhadap setiap serangan. Tentu saja, Zionis tak berani menyerbu Iran dan hanya ngomong mengenai perang untuk mendapat konsesi dari Presiden AS berikutnya," kata Rezaei, mantan Kepala Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC).

Amerika Serikat dan Israel belum mengesampingkan kemungkinan serangan terhadap instalasi energi nuklir Iran. Amerika Serikat dan sekutu Baratnya percaya Iran sedang berusaha "memperoleh kemampuan senjata nuklir". Teheran membantah hal itu dan mengatakan program atomnya "bertujuan damai".

Rezaei juga menuduh Barat berusaha menggelincirkan gerakan Kebangkitan Islam dengan mencampuri urusan dalam negeri Suriah.

Para pejabat di Republik Islam Iran memilih untuk menggunakan istilah "Kebangkitan Islam" guna menggambarkan apa yang disebut oleh masyarakat dunia sebagai "Arab Spring", yaitu aksi-aksi yang bertujuan menggulingkan pemerintah totaliter di dunia Arab.