KAMMI Kecam Gempuran Israel ke Palestina

KAMMI Kecam Gempuran Israel ke Palestina



KAMMI Kecam Gempuran Israel ke Palestina
  



Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Serangan Israel ke Palestina menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Salah satu organisasi yang mengecam tindakan tersebut yakni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Mereka melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di Bundaran HI Jakarta. "Kami disini mengutuk Zionis Israel yang secara brutal menyerang Palestina. Akibat serangan itu anak-anak bahkan ibu hamil juga ikut menjadi korban," kata koordinator aksi, Edi Kurniawan dalam keterangan pers, Minggu (18/11/2012)
Edi menyatakan sebagai organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, KAMMI mendukung kemerdekaan Negara Palestina. Namun secara tegas menolak berdirinya Negara Israel.
"Tidak pernah ada dalam sejarah yang namanya Negara Israel. Justru PBB dan dunia internasional harus segera mengadili Zionis Israel. Apa yang sudah dilakukan Israel terhadap sipil palestina adalah pelanggaran HAM terberat. Hal itu tidak bisa dibiarkan," kata Edi.
Sementara itu, Ketua Umum PP KAMMI, Muhammad Ilyas mengatakan bahwa aksi serupa akan dilakukan secara nasional di semua daerah. Melalui aksi tersebut, KAMMI ingin mengajak seluruh elemen bangsa berperan aktif membantu Palestina baik secara moril maupun materil. Secara nyata, KAMMI juga melakukan penggalangan dana secara nasional untuk rakyat Palestina.
"KAMMI punya akses yang menjamin bantuan rakyat Indonesia akan sampai ke rakyat Palestina langsung," kaya Ilyas.
Ilyas juga meminta kepada pemerintah Indonesia agar bersikap tegas terhadap kebrutalan Israel di Jalur Gaza. Indonesia sebagai negara yang mengharamkan penjajahan di atas dunia harus mendukung kemerdekaan Palestina dan menghapus segala bentuk penjajahan di atas bumi Palestina.
"Pemerintah Indonesia yang memiliki posisi terpandang di dunia internasional tidak cukup sekedar berkomentar. Sesuai amanah pembukaan UUD 1945, Indonesia harus mendukung kemerdekaan Palestina," tukasnya.